Dunia Mau Kiamat.2 Abg Kepergok Lagi Anu,Anuan Di Semak,Semak
Menikah yaitu opsi hidup, alasannya yaitu ijab kabul bukanlah hal yang mudah akan tapi perlu
ilmu untuk menjalaninya. Nah, seringkali opsi gadis atau janda memang menjadi suatu
pilihan laki-laki. Sampai timbul kalimat “Janda lagi naik daun, gadis semakin melamun”.
Nabi shallallahu alaihi wasallam menikahi janda, baik yang cerai maupun ditinggal mati suaminya
Dalam sejarah yang terdapat di sirah nabawiyah, pada kenyataanya Nabi shallallahu alaihi wasallam justru banyak menikahi janda. Hanya Aisyah satu-satunya gadis yang dinikahi rasulullah. Itu pun bukan pada ijab kabul pertama Rasulullah. Di permulaan ijab kabul nabi, opsi nabi jatuh pada seorang janda berakhlak karimah. Siapa lagi jikalau bukan Khadijah.
Ingat, di saat itu Khadijah bukanlah janda kembang yang tanpa anak, akan tapi ia dalam posisi telah punya tiga anak. Bayangkan, di di saat ijab kabul Rasulullah di usianya 25 tahun, nabi malah menikahi janda yang telah punya anak. Artinya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berperan juga selaku bapak tiri. Inilah hebatnya nabi.
Bila dikumpulkan data dari sirah nabawiyah, nabi menikahi janda dalam dua keadaan. Pertama, janda yang ditinggal mati suaminya.
Kedua, janda alasannya yaitu perceraian. Dan kedua hal tersebut baik adanya. Jangan hingga salah, gara-gara janda dicerai suami, kemudian diidentikkan dengan istri yang pembangkang dan berakhlak buruk. Astagfirullah ini suatu estimasi yang sangat-sangat salah.
Kebanyakan , khususnya pria yang telah pantas menikah, mereka tidak senang menikahi janda yang telah punya anak cuma menikahi janda kembang saja yang tak punya anak. Oleh alasannya yaitu itu, dalam menegaskan itu mesti pakai ilmu jangan cuma hawa nafsu semata alasannya yaitu akan jadi repot nantinya.
Antara gadis atau janda tidak kendala pokok terutama pondasi agama, apabila agamanya baik maka akan baik semuanya. Semua ada kelemahan dan kelebihannya.
Ada perumpamaan sebagian orang “Uang istri yaitu duit istri duit suami duit istri “, inilah perumpamaan yang dijadikan pegangan seorang istri yang serakah,ini watak yang terlihat lebih menyayangi dunia. Padahal bukan ini yang islam ajarkan
“Uang Istri yaitu Hak Istri, duit suami ada hak nafkah untuk istri” inilah yang diajarkan dalam islam setiap nafkah dari suami ada hak nafkah istri (seperti keperluan rumah tangga dan keperluan istri sisanya hak suami)
Perbedaan antara janda dan gadis yang minimal aku ketahui.
Seorang gadis condong perilaku egois tinggi, bahagia jalan-jalan dan apabila tidak mengetahui ilmu dalam rumah tangga senantiasa ingin mengontrol segalanya, tidak sanggup mengendalikan kondisi dalam merawat anak, di saat moment ijab kabul dihadapi mesti melayani, merencanakan keperluan anak dan suami yang condong banyak mengeluh alasannya yaitu memang di saat gadis tidak pernah melakukan bersih-bersih rumah
Begitupun seorang janda, janda memiliki masa kemudian dengan pernikahannya yang pertama dan sulit dipercayai dilupakan begitu saja, seorang pria mesti jauh lebih baik dari suamin